Saat Perjalanan Berakhir, Kebersamaan Justru Dimulai

Tidak ada yang pernah benar-benar memberi tahu bahwa perasaan paling menggetarkan dalam perjalanan keluarga bukan terjadi saat berangkat, melainkan saat pulang. Begitu pesawat menyentuh landasan, ada perasaan hangat yang langsung memenuhi hati bukan karena liburan selesai, tapi karena ada sesuatu yang berubah dalam diri kami semua.
Rumah terasa masih sama: jendela di sudut itu masih berderit saat dibuka, aroma wangi kain pel milik ibu tetap menempel kuat, dan kursi goyang kesayangan ayah masih memanggil seperti biasa. Tapi cara kami memandang satu sama lain… tidak lagi sama.
Setelah perjalanan akhir tahun itu, kebersamaan bukan lagi agenda liburan tapi bagian dari hidup. Anak-anak tidak langsung sibuk dengan gawai masing-masing begitu sampai rumah. Justru sebaliknya, kami semua berkumpul di ruang keluarga, seakan belum siap melepaskan hangatnya kedekatan yang baru terbangun.
Kami mulai membiasakan hal-hal kecil yang dulu sering terabaikan: makan bersama tanpa layar, mengobrol sebelum tidur, mengucapkan terima kasih sesederhana apa pun alasannya,…


